Kepada Yth:
Bpk / Ibu Yang Merasa Bertanggung Jawab.
Dengan segala hormat, izinkan saya Hana menyampaikan sedikit dari sebagian curhatan sebagai seorang mahasiswi.
Saya Hana, mahasiswi jurusan komunikasi semester 5 yang sedang belajar dengan segala kebinggungan dan ketidakpastian. Memasuki semester tersuram yang pernah saya jalain selama 2,5 tahun ini, saya semakin kehilangan semangat, arah dan tujuan dalam belajar. Entah itu muncul dari perasaan saya saja atau memang apa yang saya pelajari mengarahkan saya ke tujuan yang membinggungkan. #pastiyangbacajugabinggung. Saya merasa semester 5 ini seperti semester yang kosong tapi banyak tugasnya, banyak paper; bagus banyak tugas dapat melatih kami para pelajar untuk critical thinking tapi unfortunately papernya kopong tidak tahu apa yang dibicarakan, karena subjectnya juga membinggungkan, terlebih lagi ada beberapa dosen yang membinggungkan. Contohnya aja ya, pernah ada 4 jam pelajaran disuruh bikin linkedin aja, bagus sih untuk personal branding tapi ngak gini juga, saya bayar untuk mendapatkan lebih dari sekedar membuat account. Tapi masih banyak juga lho course yang sangat membantu saya dalam mengerti tentang dunia komunikasi dan setidaknya saya tidak buta dengan media and communicatio industry. Namun tetap saja ada sebuah kebinggungan, kebinggungan itu yang membuat saya semakin cemas melihat perjalanan panjang saya di univ ini. Masih ada setengah jalan yang harus saya tempuh untuk mencapai garis finish yaitu sarjana komunikasi.
Sebagai anak angkatan ke 2 dari 4 angkatan, saya merasa kami angkatan uji coba. Binggung juga bagaimana saya menjelaskan angkatan uji coba ini, tapi satu hal yang saya rasakan anak komunikasi di anak-tirikan oleh university kami. Ngak apa-apa kita dianak-tirikan, tapi kami juga bayar uang kuliah sama dengan mereka 1,100,000/sks.
Melalui surat cinta ini, saya hanya ingin menyampaikan curhatan seorang mahasiswa yang strunggle dengan kuliahnya karena melihat ketidakpastian dalam perjalanan kuliahnya. Menurut saya, wajar seorang mahasiswa menyampaikan keluh kesahnya walaupun sebenarnya tak terlalu penting bagi mereka para dekan tapi sangat penting bagi saya karena saya mempertimbangkan masa depan saya bersama kampus ini. Masih banyak hal yang saya ingin sampaikan tapi saya tidak memiliki kapasitas untuk mengkomentari hal-hal tersebut. Entah dianggap ini sebagai candaan belaka atau iseng-iseng berhadiah, tapi saya menulis ini dengan segala keadaan normal, tidak marah-marah, hanya sedikit kesal, dan menghormati kampus dan dosen saya. Hopefully, surat cinta ini terdengar dan menjadi aspirasi kepada para dekan yang bersangkutan, karena hal ini bukan hanya menyangkut saya pribadi, tapi juga teman-teman seangkatan.
Again, tanpa mengurangi rasa hormat saya kepada kampus, dosen dan dekan, saya hanya ingin menyampaikan curhatan saya saja, Terimakasih :)
Peace,
Hana
Mahasiswi Universitas Swasta
P.S
Saya merindukan dosen-dosen yang dulu .....