Wikipedia
Search results
Tuesday, 31 March 2015
Sunday, 29 March 2015
Toraja Escape
Hi Readers! Finally I'm back :>
(Back ke jalan yang benar hoho). Gue kangen banget ngepost!
kemarin-kemarin ini, mau ngepost ngak sempet karena gue kelabakan nge-manage waktu gue
antara study, intern, JJS (jalan-jalan sendiri) dan me time! biasa orang sok
sibuk hahaha (sumpah gue songgong banget ini, ok balik ke topic) Alrite! Gue ngak
sabar mau share my journey in TORAJA!! di bulan yang penuh dengan canda tawa ini;
bulan maret yeayyyyy !!!
ok, sebelum gue share lebih jauh, gue
mau confess dulu :( I made a big big big huge mistake!! OMG
this's my first time, I missed my flight T.T!! even though there were 15 mins left before take off!!!!!!!!!!! The L*on airline staff didn't allow me, even
though I already done website check-in. Its because the flight document already
hold and signed by stewardess. FML! I kept blame my self. Maaf lebaii
tapi It hurts for me because I paid my bill with my saving, and when I misses
the flight; ahh sakit nya thu di sini, di dompetttt!!!!! even gue nangis pun
ngak akan ngembayar ticket yang hangus dan terpaksa beli ticket baru huhuhu.
its such a learning for me to be more
and more ONE TIME and of course TIME MANAGEMENT should be arranged. (but
actually time management untuk orang yang tinggal di jakarta, hmmmm its kinda
hard rite? due to the traffic is getting worst these days) Ok, never mind;
this's can be a learning too for you who are reading this :)
Well, continue;
I had flight to Makassar
bareng Sysca (one and only temen yang paling jago tidur AKA pelor banget.
Dimanapun kapanmu bareng siapapun keadaan apapun dia bisa tidur!! luar biasa
bukan temen gue yang satu ini ) hahahahah! It's compliment dear
:p Sedangkan gue selama di pesawat gue ngak bisa tidur! mau tau kenapa????
karena mbak-mbak pramugari yang cantik ngak bisa diem. Padahal gue duduk di row
8C dan gue masi bisa denger mbak-mbaknya ketawa. (mungkin mereka lelah) Ok,
boleh mbak ketawa tapi jangan sampai kedengaran sama penumpang. Anw, yang
denger bukan hanya gue aja tapi di sebrang gue ada old guy mid 40's juga
bereaksi yang sama. Pokoknya perjuangan bangetlah gue ke toraja ini huhuhu!
udah ketinggalan pesawat, dapet flight yang berisik banget, lagi diare pulak
!!!!
Nyampai di makassar, kita di jemput
dari Bernard and Ronald. (Intermezzo) Ronald ini koko terhits se-makassar lah
pokoknya. Bagi yang jomblo, silakan contact gue nanti gue kenalin hahahaha
(@Ronald: ingat komisi 25% ya hahaha) Balik lagi ke cerita; touched down di
Makassar kita ngemil pisang ape dulu di pantai losari dan keesokan harinya kita
baru lanjut ke toraja.
Ronald, Me, Sysca, Bernard |
Ok! jujur aja gue kira Makassar -
Toraja palingan 200an KM lah ya, ternyata kita harus melewati jalur darat -/+ 350 KM!!
yang kondisi jalan-nya berombak-ombak, bolong dan gitu deh lu bayangin sendiri.
Normally, it takes around 8 hours if you go straight w/out transit ya. Tapi ya
karena kami manusia biasa dan lemah (#apaansihhana) kita mampir dulu di kota
pare-pare, ngisi nyawa dan lurusin tulang ekor, at least we already halfway
there :>. Well, sepanjang perjalanan Makassar ke Pare-Pare we enjoyed
rice field and hill view. Landscape nya ok banget! (maklum gue anak belitung,
anak pesisir; jadi kalau ketemu sawah-sawah jadi udik to the max hahahaha)
tapi ironisnya di belakang permandangan itu, ada pertambangan marmer dan semen
haiyaaa (welcome to Indonesia ya bapak ibu)
Sampai di kota
pare-pare, we had dinner at asia restaurant punya temen ronald; named
Puji. WAH WAH WAH WAH! itu ayam goreng tanpa tulangnya SABI bangetttt. Bahkan
gue yang lagi diare, bodo amat; gue hajar aja terus!! Tolong di note ya, kalau
ke pare-pare mampir ke sini!! (INI BUKAN ENDORSEMENT or PIAD PROMOTION KOK, ini
rekomendasi atas dasar ikhlas dan pertemanan asal nanti kalau gue ke sono
tolong disiapkan ayam nya lagi ya Puji hahahaha Ok, gue mulai engga tau diri
#bye)
Bukit Nona |
Ok, keesokan harinya
kita melanjutkan perjalanan kita yang kurang lebih 170 km lagi!!! Huff (kalau
di belitung neh 170km udah muter belitung trus balik lagi malah hahaha). Mau
tau selama 170km gue ngapain aja? tidur, ngemil, benggong, mancing keributan,
and repeat! Gila sangking jauhnya man, ngak ngerti lagi mau ngapain lagi
hahahaha. Kita sempet lewatin bukit nona, kata si ronald sih dibilang nona
karena mirip Mrs. V dan sampai detik ini gue masih mencerna mirip dari
bagian mananya hahahaha
Setelah melewati
ratusan km, akhirnya kita sampai di gerbang TANA TORAJA!!!! Ughh LALALALA. Baru sampai gerbangnya aja, kita
langsung kesenangan; langsung ambil hp - Gopro mau photo gerbangnya hahahaha
(Indonesian style banget yaaa, apapun di photo). Sepanjang perjalanan memasuki Tana
Toraja, I pay attention to unfamiliar things. Ehmm, I'm actually a detail
person; apapun gue perhatiin penting atau engga urusan belakang yang penting
gue pengen tau. Banyak hal di Tana Toraja yang stuck di kepala gue and keep
questioning. Kata Ronald, pas masuk ke Tana Toraja, lu bakal nemu salib
dimana-mana. Dan ternyata benar oi! banyak banget gereja-gereja, based on my
eyes ya; setiap 500m kayaknya ada gereja dan setiap gereja punya masing-masing
jemaat berdasarkan nama area dan keluarga. Misalnya Gereja Jemaat Rama
Rante Mambo.
Dan ini interesting banget neh, even
thought I'm christian, I dunno the meaning of rooster on the top of church
roof. Saat itu juga gue langsung kepo, dan ternyata ayam jago menyimbolkan
banyak hal salah satu nya bentuk penyakalan petrus kepada Tuhan Yesus dan
perintah untuk hidup berjaga-jaga dan penuh dengan kewaspadaan. Untuk orang
toraja, Simbol ayam jago bukan hanya di gereja tapi juga selalu nampak
pada ukiran rumah adat masyarakat Toraja. Padahal segala bentuk simbol yang
diukirkan di rumah adat Toraja hanyalah simbol yang penting dan memiliki makna
tersendiri bagi kehidupan masyarakat Toraja, yang hanya dimengerti oleh mereka
saja. Ukiran ayam jago yang diterapkan di kesenian ukiran rumah adat
Toraja disebut Pa’manuk Londong, yang wajib ada dalam ragam ukiran
rumah adat. Ditambah lagi, jenis ukiran ini letaknya selalu diukirkan pada
dinding depan dan belakang paling atas dari rumah adat, yaitu di bagian longa,
dan terletak paling diatas dari ukiran-ukiran yang lain. Bahkan
diukirkan sebagai pasangan salah satu ukiran yang disebut pa’barre
allo, yang memiliki arti sebagai simbol pemersatu masyarakat Toraja.[1]
At LEMO |
Well, satu
pertanyaan sudah terjawab tapi I still have hundreds of questions hahaha. Back
to story, first destionation adalah LEMO. Konon katanya ini adalah makam para
kepala suku. Tadinya gue kira, badan yang ada di dinding makan ini adalah tubuh
asli almarhum ternyata itu hanya patung yang terbuat dari kayu untuk mewadahi
spirit atau roh si almarhum. Setelah dari LEMO, Kita menuju ke LONDA yang
merupakan sebuah goa yang dijadikan makam. Kita kali ini pakai guide dan
guidenya adalah anak kecil, Luar biasa!
Pas masuk ke
dalam goa, atmofsternya langsung beda (atau perasaan gue aja ya) tapi yang
pasti tempatnya sejuk dan dinding goa nya dingin banget. Setiap peti mati ada
semacam sesajen berupa; rokok, uang koin dan air mineral. Dan gue lupa tanya
kenapa 3 macam ini yang dijadikan sesajen. Masuk lebih dalam lagi ke goa nya,
ternyata ada cerita Romeo and Juliet versi Toraja. Kita melihat makam sepasang
kekasih yang cintanya engga di restui karena salah satunya merupakan keturusan
bangsawan and at the end mereka memilih untuk gantung diri 70 tahun yang lalu.
At Kete Kesu |
4 KM dari Londa, kita
mampir ke Kete Kesu yang merupakan sebuah desa wisata dan isinya rumah khas
Tana Toraja. Keren banget! Ukiran-ukiran rumahnya ternyata ada cerita dan arti,
setiap rumah pasti ada symbol ayam jagonya. Kita juga jalan ke belakang ke
makam juga dan beli batik toraja. Dan kita juga lihat KERBAU yang harganya
melampaui harga NEW CRV! Which is Rp 450millions. Ini gila!
Senja pun tiba, saatnya
kita menuju hotel. Kita nginap di heritage hotel, yang kamar-kamarnya berbentuk
rumah adat Toraja. Unique sih tapi sepi banget pengunjungnya. Dan yang lebih
dahsyatnya lagi!!!!!! Pas Ronald lagi ngerokok di teras kamar, dia ngelihat
yang putih-putih. Ok, ngak perlu di lanjutkan ya man-teman, udah pada tau
kan??!?!?!?!
We-fie sebelum rafting! |
Next day, kita rafting
dialiran sungai Mai’ting! Gila gue beneran kampungan banget sih, enggak pernah
rafting man! Jadi mohon maaf kalau gue norak pas cerita keseruannya hahahahaha.
Kita jalan ke lokasi sekitar 1 jam menggunakan mobil, lanjut lagi jalan kaki
sekitar 30 menitan dan baru sampai di titik raftingnya. Wah! Gue berasa lagi di
zaman-zaman dinosaurus gitu (#lebai), ngelihat tebing-tebing tinggi, burung
lewat kesana kemari, dan kita bisa lihat langsung IGUANA! Aduh gue baru pertama
kali juga lihat iguana yang bisa terbang. Terus kita main-main di air terjun
(padahal air terjunnya warna cokelat gitu hahahaha) Terus lunch di pinggiran
sungai sambil menikmati indahnya alam, gue senengnya to the max! gue engga
boong. Gue bisa aja duduk di atas batu, sendirian dan benggong. GILA! akhirnya
gue bisa menikmati alam tanpa harus ngecheck path, twitter, dll. INI namanya
baru REFRESHING!!!
Take me Back to Here!!!!! |
Sepertinya selama
rafting, teriakan gue paling lebai hohoho. Secara gue duduk paling depan dan
berasa kalau gue udah mau nyungsep ke depan hahahahaha Sumpah! itu seru banget
(bikin nagih). Terus kita basah-basah nanggung gitu, mau berenang tapi pikiran
gue aneh-aneh mulu takut ada buaya lah atau anaconda lah, so kita ngechill lagi
di pinggiran sungai yang didepan nya ada air terjun lagi hahahahaha. WAH! Kalau
hidup gue kayak gini terus, dijamin awet muda dan panjang umur hahahaha.
Semua keseruan di Toraja
mau gue tutup dengan sharing fun facts seputar Toraja!
1. Semua orang di Toraja
menganut agama Kristen dan mereka masih berpegang erat kepada hukum adat dan
kental akan kepercayaan mistis.
2. KERBAU merupakan hewan yang paling sangat teramat mahal! Apalagi
kerbau yang albino harganya bisa mencapai 1M!!!!! Orang Toraja mempercayai
apabila keluarga almarhum menyembeli kerbau albino untuk almarhum. Kerbau itu
akan menuntunnya dan memimpin kerbau-kerbau lainya untuk melindungi almarhum sampai
ke alam baka maupun siang atau malam. Karena
mata kerbau albino dipercayai dapat melihat dalam keadaan apapun.
3. Rumah adat toraja tidak menggunakan PAKU!!!!!! Ini kedahsyatan
orang zaman dulu yang sudah mengerjakan konstruksi rumah secara sederhana!
4. Orang toraja sangat erat kekeluargaanya! Ini disampaikan oleh
guide-nya, apabila akan merayakan kematian seseorang. Semua anggota keluarga
akan di minta kontribusinya dan diharapkan terlibat dalam prosesnya.
5.
Orang-orang Toraja juga demam BATU AKIK! Hahahaha ini lucu sih,
pas kita rafting setiap batu sungai yang kita lihat, kita anggap bisa dijadikan
batu akik
6. Membangkitkan mayat atau yang di sebut manene memang ada, namun
sekarang cuma ada di beberapa tempat saja (udah ngak semua daerah toraja melakukan ini). Dan hanya diadakan pada peringatan
hari-hari tertentu. (Padahal gue pengen banget lihat LIVE!)
.
q
7. Last fun facts nya
adalah, GUE BANGGA JADI ORANG INDONESIA. Gue engga lebai, I just admit kalau gue
amaze aja sama budaya Indonesia yang beraneka ragam. Apalagi landscape yang LUAR BIASA.
Walaupun berita-berita selalu menyudutkan Indonesia sebagai Negara
penuh dengan corruption case, criminal, etc. Ada sisi lain dari Indonesia yang
bikin gue semakin bangga jadi seorang warga INDONESIA. Hopefully, Tuhan kasih
gue kesempatan untuk menjelajah budaya-budaya Indonesia lainnya :)
Thanks for reading!
XOXO,
HHM
28 Feb – 4 March 2015
[1] Abdul Azis Said, Toraja; Simbolisme Unsur Visual Rumah
Tradisional, Yogyakarta: Penerbit Ombak, 2004, p. 133.
Labels:
Go Pro 3+,
hhm,
Hotel Heritage Kete,
Kete Kesu,
Lemo,
Londa,
Makassar,
Manene,
Maret,
Sulawesi,
Tana Toraja
Subscribe to:
Posts (Atom)