Wikipedia

Search results

Thursday, 3 April 2014

Merdeka dari Kenyataan






68 tahun sudah Indonesia merdeka. Merdeka dari penjajahan. Namun terkadang rakyat Indonesia masih saja ada yang memiliki mental TERJAJAH. Mereka merasa diabaikan, mereka merasa Indonesia belum merdeka dari kebodohanlah, kemiskinan lah, atau mereka yang malah membalikan makna kemerdekaan dengan pandangan negative terhadap Indonesia. Mereka belum merdeka dari kenyataan.

Rakyat Indonesia adalah cerminan bangsa Indonesia. Apa bila mereka yang di luar sana memiliki pendapat bahwa Indonesia belum merdeka dari kebodohan lah, kemiskinanlah, berarti mereka sendiri lah yang bodoh dan miskin. Bodoh dan miskin akan makna kemerdekaan.

Jangan ngomongin tentang kemerdekaan RI dan pelengkap kemerderkaan-nya, tapi kembali ke diri masing-masing, sudahkah merdeka dari mental orang-orang terjajah? Di hari jadi Indonesia yang ke 68, mari kita belajar bagaimana punya mental menjadi seseorang yang merdeka, merdeka dari cara pikir yang lama menuju cara pikir baruBelajarlah mencintai Indonesia dengan belajar mengerti permasalahan yang ada di Indonesia, bukannya mencaci maki. 

Apabila kita belajar mengerti permasalahan yang ada di Indonesia, saya percaya Indonesia kedepannya akan menjadi bangsa yang miliki rakyat yang PANDAI. Pandai mengatasi masalah sehingga membuat diri mereka (rakyat) tidak lagi di dalam lingkar kemiskinan. Dan kita harus belajar memiliki mental bangsa yang kaya, karena INDONESIA memang kaya akan alam, sumber energy, dan keberagaam budaya. Dengan begitu, kita akan lebih berinovatif dalam mengelola kekayaan bangsa Indonesia hingga terciptanya kesejahteraan rakyat.

Dengan ini, saya menyatakan saya bangga memiliki INDONESIA yang Merdeka. Walaupun dengan begitu banyak masalah korupsi, ekonomi, dan lainnya tapi saya percaya INDONESIA sedang berjalan menuju Makna KEMERDEKAAN yang di tunggu-tunggu jutaan rakyat Indonesia.



MERDEKA ! Written in August 2013

No comments:

Post a Comment